Kamis, 20 Oktober 2011

Pertanyaan yang dikembangkan guru di dalam RPP pada saat merencanakan open lesson

Oleh:
Sri Anggraeni
Jurusan Pendidikan Biologi –FPMIPA – UPI
Anggraeni_said@yahoo.co.id

“Question well is teaching well”. Dengan mempelajari jenis pertanyaan yang dikemukakan guru pada saat merencanakan pembelajaran dapat diketahui model dan pendekatan pembelajaran sains. Penelitian ini bertujuan untuk melihat orientasi pembelajaran IPA yang dilaksanakan pada saat open lesson di grup H (Darmaraja) Sumedang. Sebanyak 19 Rencana Pembelajaran ditelaah jenis pertanyaan dan kegiatan yang mengantarkan pertanyaan tersebut. Hasilnya memperlihatkan pembelajaran fisika lebih banyak menggunakan pertanyaan yang bersifat proses, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan terbuka dibanding kimia dan biologi. Pembelajaran fisika lebih berorientasi pada pemecahana masalah, inkuiri, dan induktif. Jenis pertanyaan yang dikembangkan guru terdiri dari pertanyaan pengetahuan (factual,konseptual, dan procedural) dan jenis pertanyaan proses kognitif (observasi, prediksi, intrepretasi, inferensi, klasifikasi, dan aplikasi. Penyebaran pertanyaan lebih bersifat konvergen (>87%) daripada divergen (<13%). Guru masih kesulitan untuk mengembangkan pertanyaan yang bersifat divergen. Nampaknya pertanyaan yang dikembangkan guru ada hubungannya dengan orientasi/ metoda pembelajarannya. Metode pembelajaran yang bersifat eksperimental atau investigative akan menurunkan pertanyaan –pertanyaan yang mengarahkan pada keterampilan berpikir. Pada umumnya pertanyaan observasi, interpretasi, dan prediksi yang dikembangkan guru pada kegiatan apersepsi diajukan setelah kegiatan demonstrasi atau observasi. Pertanyaan yang diajukan setelah kegiatan tersebut lebih kaya, beragam, dan mempunyai fungsi menarik perhatian dan merangsang ingin tahu siswa. Pertanyaan pada saat apersepsi sangat menentukan apalagi jika jawabannya harus dicari dan ditemukan siswa dalam kegiatan inti.
Selengkapnya silakan download di:

http://www.ziddu.com/download/16928830/Pertanyaanopenlesson_2.pdf.html

BELAJAR SAINS DI USIA DINI


Oleh:
Dr. Sri Anggraeni
Dosen Jur. Pend Biologi UPI
Jl. Dr Setiabudhi 229 Bandung, tilp : 022-2001937
Email : anggraeni_said@yahoo.co.id

Sejak kapan seharusnya anak belajar sains?
Apakah anak usia dini sudah boleh belajar sains?
Bagaimana seharusnya pembelajaran sains bagi anak dilakukan?
Menurut Mc Nair (2005) :  anak belajar sains dimulai sejak dini ketika dalam masa  pertumbuhan.  
Mereka melakukan observasi dan merespon terhadap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 

KEMAMPUAN MELAKUKAN INKUIRI BEBAS DAN DAMPAKNYA TERHADAP SIKAP ILMIAH DARI CALON GURU BIOLOGI

Oleh:
Dr. Sri Anggraeni
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Biologi-FPMIPA-UPI,
jl DR Setiabudhi 229 Bandung, email : anggraeni_said@yahoo.co.id
 
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan melakukan inkuiri bebas/terbuka dari calon guru biologi yang terjadi di dalam perkuliahan Biologi Umum. Sebanyak 29 mahasiswa tingkat satu semester satu mengikuti perkuliahan Biologi Umum berbasis inkuiri yang terintegrasi. Sebelum melakukan inkuiri bebas, mahasiswa dilatih melakukan inkuiri melalui kegiatan inkuiri terstruktur dan terbimbing. Kemudian secara berkelompok (3 orang/kelompok) melakukan inkuiri bebas. Hasil kegiatan inkuiri bebas diseminarkan dan dipamerkan dalam bentuk poster. Kemampuan melakukan inkuiri bebas dijaring melalui tes tertulis, observasi kinerja, observasi hasil rekaman video, serta angket terbuka. Hasilnya menunjukkan bahwa pada umumnya kemampuan melakukan inkuiri mereka masih dalam tingkat pemula, namun mahasiswa menunjukkan antusiasme dan keterlibatan yang cukup tinggi,  serta    meningkatnya minat untuk melanjutkan kegiatan penelitian, terbiasa mengemukakan pendapat, menerima kritik, mampu menjelaskan dan memuaskan rasa ingin tahu mereka.
  
Selengkapnya silakan download di: